Skip to main content

Lab 18 Etherchannel Layer 3

Lab 18 Etherchannel Layer 3

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Pada lab kali ini saya akan membahas tentang etherchannel layer 3. Etherchannel layer 3 tidak bisa kita konfigurasikan pada switch yang tidak mendukung layer 3. itu kita harus menggunakan switch MLS atau Multi Layer Switch. Untuk percobaan kita akan mencoba konfigurasi dengan layout seperti pada gambar di bawah ini :


Pertama tama yang harus kita lakukan adalah mengkonfigurasikan ip pada interface yang terhubung ke client. Untuk konfigurasi ip ana harus masuk ke interfacenya terlebih dahulu setelah itu anda harus menonaktifkan fungsi layer 2 terlebih dahulu, karena MLS ini defaultnya masih layer2 untuk menonaktifkan fungsi layer 2 anda bisa menggunakan perintah no switchport  setelah masuk ke interface. untuk contohnya seperti pada gambar di bawah ini :



Setelah selesai mengkonfigurasikan ip address pada interface yang menuju client, kita lanjutkan dengan memasukkan interface fa0/1-3 pada etherchannel dengan mode on karena kita menggunakan layer 3


Anda lihat pada gambar di atas bahwa konfigurasi etherchannel pada switch MLS tidak berhasil ini dikarenakan interface fa0/1-3 masih layer 2 untuk itu anda harus mematikan fungsi layer 2 terlebih dahulu. untuk konfigurasinya seperti pada gambar di bawah ini :


Jika sudah kita harus mengkonfigurasikan ip address pada etherchannel tersebut, untuk untuk konfigurasinya seperti pada gambar di bawah  ini :


Pada gambar di atas terlihat bahwa kita masuk ke interface port-channel 1 ini dikarenakan kita tadi memasukkan interface f0/1-3 ke dalam channel-group 1. Jadi jika kita menggunakan channel-group 2 maka kita akan menggunakan interface port-channel 2.

Jika pada MLS 1 sudah selesai konfigurasikan etherchannel sama seperti pada MLS2. Untuk channel-group ini harus sama dengan channel-group pada MLS 1. Untuk contoh konfiguarsinya anda lihat pada gambar di bawah ini :


Jika etherchannel sudah selesai anda buat anda lanjutkan dengan mengkonfigurasikan ip address yang satu network dengan portchannel pada MLS 1. untuk contoh konfigurasinya seperti pada gambar di bawah ini :


Untuk melihat apakah etherchannel sudah bekerja atau belum anda bisa menggunakan perintah do show etherchannel summary jika anda berada pada config mode jika anda berada pada privilege mode anda gunakan perintah show etherchannel summary .



Pada kedau gambar diatas terlihat bahwa pada po1 terdapat simbol RU yang berarti etherchannel yang anda buat menggunakan layer 3, lalu pada sebelah port ada simbol P yang berarti bahwa port tersebut berada pada channel po1.

untuk percobaan lebih lanjut anda coba ping dari pc 1 ke pc 2 dengan asumsi bahwa kedua pc sudah anda konfiguarsikan ip sesuai dengan network pada interface switch MLS.


Pada gambar di atas terlihat bahwa ping gagal karena ini masih belum di routing. Untuk membuat routing anda harus mengaktifkan fungsi routing pada switch MLS terlebih dahulu setelah itu anda baru tambahkan route menuju ip network yang belum diketahui switch MLS. untuk contoh konfigurasinya seperti pada gambar di bawah ini :



Setelah selesai membuat routing anda coba lakukan traceroute dari pc 1 ke ip pc 2 seperti pada gambar di bawah ini :


Pada gambar di atas terlihat bahwa untuk menuju 192.168.2.2 paket harus melalui 10.10.10.2 yang berarti etherchannel yang kita buat sudah berhasil.

Sekian lab kali ini semoga yang sedikit ini dapat bermanfaat jika ada kurang lebihnya saya mohon maaf sekian trimakasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Comments

Popular posts from this blog

Lab 68 Arti Lambang Simple Queue

Lab 68 Arti Lambang Simple Queue Pada lab kali ini saya akan membahas tetang beberapa arti lambang pada simple queue. perlu anda ketahui  bahwa lambang berwarna pada simple queue memiliki arti. untuk mengetahuinya anda lihat di bawah ini : 1. Warna Merah, warna ini berarti bahwa penggunaan bandwidth pada klient sangat tinggi atau maximum. 2. Warna Kuning, warna ini berarti bahwa penggunaan bandwidth pada klient sedang atau setengah dari max limitnya. 3. Warna Hijau, warna ini berarti penggunaan bandwidth pada klient sangat sedikit ataupun dibawah setengah dari max limit yang diberikan. Sekian lab kali ini semoga yang sedikit ini dapat bermanfaat jika ada kurang lebihnya saya mohon maaf sekian trimakasih. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Cara mengatasi Troubleshooting pada hardware dan software

Troubleshooting Hardware dan Software pada Komputer   Troubleshooting Pengertian Troubleshooting Troubleshooting adalah suatu cara untuk mencari suatu masalah dan menyelesaikannya secara sistematis. Troubleshooting dibagi menjadi dua yatu troublesh Troubleshooting Hardware Troubleshooting hardware biasanya ditandai dengan komputer tidak dapat menyala, monitor mati dan lain sebagainya. Sedangkan troubleshooting software ditandai dengan lambatnya kinerja komputer dan lain-lain. Meski tidak menutup kemungnkinan juga gejala-gejala lambatnya komputer terjadi tidak hanya pada software tetapi juga troubleshooting hardware. Berikut ini adalah kode analisa suara troubleshooting tersebut : Bunyi ‘beep’ pendek 1 kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik. Bunyi ‘beep’ pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS. Bunyi ‘beep’ panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau

Pengertian Dan Cara Kerja CD/DVD-ROM

Pengertian Dan Cara Kerja CD/DVD-ROM CD-ROM adalah sebuah piringan kompak dari jenis piringan optik (optical disc) yang dapat menyimpan data. Ukuran data yang dapat disimpan saat ini bisa mencapai 700MB atau 700 juta bita. Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef ROM adalah singkatan dari Read Only Memory yang artinya penyimpan data yang hanya bisa dibaca. Jadi CD-ROM hanya bisa digunakan untuk membaca data, tidak dapat digunakan untuk menyimpan data. Namun saat ini, ada alat serupa yang dapat digunakan untuk menulis / menyimpan data ke sebuah CD. Namanya CD-RW (CD Read and Write atau CD baca dan tulis). Fungsi CD ROM dan DVD ROM Fungsi dari CDROM dan DVDROM Drive: Untuk membaca data dari sebuah Compact Disc (CD). Terdiri dari 2 jenis : CD/DVD R (Hanya mampu membaca data) CD/DVD RW (Mampu membaca & menulis data) Biasanya piringan CD-ROM berwarna perak. Proses pembuatannya adalah dengan cara menaruh selembar lapisan plastik yang telah disinari